Pantai cantik di Banyuwangi

Saya sudah penasaran banget sama kota Banyuwangi sebenarnya. Waktu kecil dan masih suka road trip sama orang tua dari Jakarta ke Bali, melihat papan petunjuk di jalan dengan kata BANYUWANGI adalah hal yang melegakan. Karena itu berarti perjalanan dengan jarak tempuh kurang lebih 1,200-an km itu sudah memasuki babak akhir. Ya walaupun sebenarnya masih harus menyebrang 45 menit dari pelabuhan Ketapang menuju pelabuhan Gilimanuk dan masih ada kira-kira 4 jam lagi dari pelabuhan Gilimanuk yang berada di kabupaten Jembrana ke rumah nenek yang berada di kabupaten Badung. Which is masih so far away kalau kata anak JakSel.

Setelah sudah lama ga melakukan road trip dan sampai badan sudah sebesar ini (ga tambah besar juga  sih, haha) saya belum pernah lagi menjejakan kaki disana.

Apa sih yang menarik dari kota ini?

Yang saya tau sih kota ini punya banyak banget event festival. Menurut berita disini  ada 77 festival yang akan digelar disini selama tahun 2018. Keren banget! Sering juga Pak Bupati Abdullah Azwar Anas wara-wiri di berbagai media atas pencapaiannya dalam mengelola kotanya. Ga sedikit loh prestasi Banyuwangi ini, kalau mau berita lengkapnya coba deh googling.

Banyuwangi yang terletak di ujung timur pulau Jawa ini mempunyai garis pantai yang cukup panjang yaitu sekitar 175 km2. Kenapa sekitar? Karena saya tidak mengukurnya secara langsung. Huhu.

Karena garis pantainya yang panjang ini sudah terbayang dong yah punya banyak sekali pantai yang bisa dijelajah. Nah kali dalam perjalanan ini, saya mengunjungi beberapa pantai yang tentu saja cantik

Pantai Teluk Ijo

Pantai Teluk Ijo atau sering juga dinamakan Green Bay seraah dengan Taman Nasional Merubetiri. Dari dalam kota berjarak kurang lebih 90 km cukup jauh memang ditambah beberapa bagian akan menemukan jalanan berbatu. Setelah tiba di desa nelayan Rejeg Wesi kita mempunyai 2 pilihan untuk bisa ke Pantai yang berada di Teluk Ijo ini. 2 pilihan tersebut adalah dengan berjalan via jalur darat dan menggunakan kapal kecil via jalur laut.

Melihat durasi yang dibutuhkan dan tingkat kesulitan, tentu saja kami memilih menggunakan jalur laut. Eits, walaupun hanya menyebrang selama 20 menit tetapi tantangannya lumayan juga loh. Ukuran kapal yang kecil karena cuma berisi 6 orang dan ombak yang cukup tinggi mampu membuat kita deg-deg-an juga.

DSC02294

Tapi semua rintangan yang sudah terlewati terbayar setelah sampai di Teluk Ijo. Pantai disini indah sekali! Airnya benar-benar hijau turquoise dibagian bibir pantai dan akan membiru dibagian tengah lautnya. Beruntungnya lagi, pantainya sepi! Woohoo

DSC02105

Pantai Pulau Merah

Susah juga penjelasan tentang pantai ini. Sebenarnya kita berada di pantai yang berada di Desa Sumber Agung. Pantai ini memiliki pulau kecil yang bisa dijangkau dengan berjalan kaki saat air laut sedang surut. Nah pulau kecil ini yang dinamakan Pulau Merah karena ada 2 cerita yang berbeda. Pertama, karena pasir disekitar pulau ini berwarna merah. Mungkin mirip dengan Pantai Tangsi yang ada di Pulau Lombok. Kedua, dinamakan demikian karena dahulu kala ada mercusuar yang memancarkan cahaya merah. Entah mana yang benar karena saya tidak bisa menjelajah pulau ini secara langsung karena air laut sedang pasang.

DSC02309Tetapi yang pasti, pantai ini indah sekali saat matahari mulai tenggelam. Perubahan warna langit dari biru terang perlahan menjadi keemasan selalu menjadi pemandangan menakjubkan yang tidak pernah bosan untuk dilihat. Percayalah.

DSC02329

Pantai Plengkung

Pantai ini terletak di dalam kawasan Taman Nasional Alas Purwo. Pantai ini ternyata lebih tersohor pesonanya di luar negeri loh terutama untuk para pemburu ombak dengan nama G-land. Yes, pantai ini terkenal dengan  ombaknya yang menantang untuk berselancar. Banyak pengunjung yang datang kesini orang asing yang bertolak langsung dari Bali melalui jalur laut. Katanya sih melalui pelabuhan di Tuban. Ga ngerti juga pastinya. Tetapi memang sih saat menjejakan kaki kesini, banyak banget anak-anak bule yang nenteng-nenteng papan selancar.

DSC02593

Cocok memang dipakai untuk selancar karena ombaknya yang besar dan bergulung-gulung cantik. Tapi bagi yang tidak kesana untuk selancar jangan bersedih hati masih bisa kok duduk cantik di pinggir pantai atau main air di kolam-kolam yang terbentuk dari batu karang. Tetapi tetap jaga barang bawaan yah karena penghuni di pantai ini nakal. Penghuni yang dimaksud ini adalah monyet-monyet kecil. Nakalnya miri-mirip sama monyet yang ada di Tanah Lot.

DSC02603

Pantai Trianggulasi

Ini menjadi pantai terakhir yang saya nikmati dalam perjalanan kali ini. Pantai ini tidak jauh dari Pantai Plengkung karena masih dalam kawasan Taman Nasional Alas Purwo. Karena kondisi badan yang nge-drop jadi saya tidak banyak lari sana sini. Huhu.

Tetapi walaupun hanya duduk di pinggir pantai bersama dengan teman baru dalam obrolan yang receh dan menyenangkan, ditambah dengan background pemandangan Sang Surya dalam perjalanan pulangnya, membuat saya tidak berhenti bersyukur.

DSC02611

Nature is pleased with simplicity – Isaac Newton

Terima kasih buat semua teman baru yang super berisik, seru tapi menyenangkan!

IMG_8941

 

Thia, Metri, Rere, Mba Anthie, Kak Inay, Cik Cindy, Kak Buni, Kak Adhit plus Mas Yunus yang menjadi guide ciamik.

Salam manjyahh! :*

 

2 Comments Add yours

  1. Cynthia Rahmawati says:

    Manjyaaaahhh

Leave a comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.